Sabtu, 28 Mei 2011

Macam-Macam Perikatan


A. Perikatan Bersyarat(Voorwaardelijk)
Perikatan bersyarat adalah suatu perikatan yang digantungkan pada suatu kejadian di kemudian hari, yang masih belum tentu akan terjadi atau tidak. Perikatan bersyarat dapat terjadi apabila:
1. Melakukan suatu perjanjian, walaupun apa yang dijanjikan tersebut belum tentu dapat dipenuhi.
2. Melakukan suatu perjanjian, dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan dan bersifat kontrak.
Suatu perjanjian akan dibatalkan apabila oleh undang-undang ia mengandung suatu ikatan yang digantungkan pada suatu syarat yang mengharuskan suatu pihak untuk melakukan suatu perbuatan yang sama sekali tidak mungkin dilaksanakan atau yang bertentangan dengan undang-undang kesusilaan.
B. Perikatan yang Digantungkan pada suatu Ketetapan Waktu (Tijdsbepaling)
Perikatan yang digantungkan pada suatu ketetapan waktu merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang pasti akan terlaksana, walaupun peristiwa tersebut masih belum tentu kapan waktu terjadinya.
C. Perikatan yang membolehkan Memilih(Alternatief)
Merupak suatui perikatan dimana terdapat dua atau lebih macam prestasi, sedangkan kepada pihak yang berhutang diberikan kebebasan untuk memilih jaminan barang yang akan ia jadikan jaminan tetap.
D. Perikatan Tanggung Menanggung(Hoofdelijk atau Solidair)
Suatu perikatan dimana beberapa orang bersama-sama sebagai pihak yang berhutang berhadapan dengan satu orang pihak yang menagih hutang atau sebaliknya. Jadi, jika pihak X dan Y secara tanggung menanggung berhutang Rp. 1.000.000,- kepada pihak Z, maka pihak X dan Y masing-masing dapat dituntut membayar Rp. 1.000.000,-
E. Perikatan yang Dapat Dibagi danTidak Dapat Dibagi
Satu perikatan dimana salah satu pihak dalam perjanjian tidak dapat menjalankan kewajibannya akibat kematian sehingga segala hak-haknya diambil alih secara langsung oleh ahli waris dari pihak yang mengalami kematian.
F. Perikatan dengan Penetapan Hukuman(Strafbeding)
Penetapan suatu hukuman apabila pihak yang berhutang lalai dalam memenuhi kewajibannya. Hukuman itu ditetapkan dalam suatu jumlah uang tertentu yang ditetapkan sebelum proses hutang-piutang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar